Lihat ! gedung tua yang yang tetap terlihat gagah dengan semburat lelah di dinding-dindingnya. Siapa yang menyangka gedung sederhana ini berhasil mencetak generasi-generasi hebat, bahkan orang nomor satu di negeri ini-pun selama 3 tahun mengenakan seragam putih abu-abu dari sekolah ini. Banyak orang yang tidak kalah berhasil dari beliau mengutarakan pengakuan bahwa mereka pernah mengenyam pendidikan di sekolah yang biasa disebut dengan istilah 271 ini. Betapa bangganya mereka dengan pengakuan ini. Sedangkan kita?
Selalu saja menuntut gedung tua ini memberikan sesuatu yang lebih untuk kita. Tanpa pernah mempertanyakan dedikasi kita untuk dinding-dinding rentanya atau sekedar membuat sedikit wewangian pada namanya, membuat dia tersenyum bangga atas prestasi kita.
Benarkah teman?
Lalu tidak adakah usaha untuk membalas baiknya almamater kita tercinta ini? Gedung sederhana yang memberikan banyak sekali kesabaran untuk mencetak putih abu-abuers hebat, seperti kita nantinya? Semoga kita bukan ibarat sebuah berlian yang lupa pada tempat (kerangnya) berasal. :)





